Download RED BLOOD Apk Aplikasi Donor Darah Buatan Anak Bangsa


Download RED BLOOD Apk. Red Blood Donor adalah App Terbaik untuk mendapatkan donor darah di sekitar lokasi Anda. The Red Blood Donor App memberikan Anda kekuatan untuk menyelamatkan nyawa di telapak tangan Anda. Anda dapat menemukan donor darah di dekatnya dan menghubungi donor ASAP. The Red Blood Donor App menawarkan proses pendaftaran sederhana dan lebih cepat di ujung jari Anda.

Dunia teknologi umumnya didominasi kaum lelaki. Namun, dunia itu tak tertutup rapat bagi perempuan. Bukan berarti perempuan tak mampu berkarya di dalamnya. Founder RedBlood, Leonika Sari Njoto Boedioetomo (21 tahun), mampu membuktikannya. Ia kini menjalani semester delapan di Institut Teknologi 10 November, Surabaya. 

Berbekal latar belakang pendidikannya itu, Leonika bersama teman-temannya yang tergabung dalam Redblood Indonesia mampu membuat aplikasi bermisi kemanusiaan yang diberi nama Blood Bank Information System (Bloobis). Bloobis merupakan database bank darah yang mampu mempermudah proses genting pencarian donor darah. 

RedBlood telah memenangkan beberapa penghargaan, di antaranya, MITx Global Entrepreneurship Bootcamp dari Massachusetts Institute of Technology. "Ada 54 ribu lebih aplikasi yang mendaftar dari seluruh dunia, tetapi yang dipilih hanya 50 dan Bloobis salah satunya," kata Leonika saat ditemui pada acara FemaleDev Summit 2015. 

Di jurusan sistem informasi di kampusnya, 50 persen lebih mahasiswanya adalah laki-laki. Ada stereotip bahwa teknik lebih cocok untuk anak laki-laki, sedangkan perempuan hanya bisa sebagai analisis. Namun, Leonika bertekad mengubah stigma tersebut. Tidak mudah berada di bidang ini. Ketika awal masuk kuliah, perempuan yang hobi bermain game ini tidak tahu sama sekali bagaimana membuat kode yang membuatnya mendapatkan nilai C pada semester pertama. Tapi, Leoni dengan cepat mempelajari semua mata kuliah di jurusannya. 

"Jangan pernah membiarkan siapa pun mendefinisikan diri kita. Jika percaya bahwa kita memiliki potensi untuk mencapai tujuan, maka lakukanlah," kata dia. Ia ingin bisa mengubah stereotip yang menyebut bahwa satu-satunya tempat perempuan adalah di dalam rumah tangga. 

Bloobis sendiri dibentuk di ITS Surabaya sebagai tugas kuliah. Namun, aplikasi tersebut dikembangkan hingga akhirnya bermanfaat bagi masyarakat. "Kami ingin, tidak ada lagi masyarakat Indonesia yang mati karena keterlambatan transfusi darah," ujar Leonika.

Ia melihat masalah utama transfusi darah adalah Indonesia selalu kekurangan donor darah. "Harusnya, minimal 1,3 juta orang per tahunnya mendonorkan darahnya," ucapnya. Padahal, menurut American Red Rross, setiap orang pasti membutuhkan transfusi darah minimal sekali dalam hidupnya.

Proses transfusi darah dari rumah sakit dan Palang Merah Indonesia (PMI) membutuhkan waktu setengah jam. Bisa dibayangkan bagaimana jika ada orang yang mengalami kondisi gawat darurat dan segera membutuhkan transfusi darah. "Taruhannya nyawa," ucapnya. Untuk itu, lewat aplikasi Bloobis ia ingin meningkatkan efisiensi, efektivitas, serta rutinitas aktivitas donor darah. 

Bloobis merupakan aplikasi yang menghubungkan rumah sakit dan PMI. Jika ada pasien yang membutuhkan transfusi darah sementara stok darah di rumah sakit habis, pihak rumah sakit bisa mencari dan memesannya secara online di Bloobis. Dari sana, rumah sakit bisa tahu bank darah mana yang masih tersedia. Prosesnya cukup mudah, tinggal memasukkan nama pasien serta golongan darah yang dibutuhkan. "Hanya butuh waktu delapan menit. Kalau pencarian manual kan lama, harus telepon satu-satu," ujarnya.

Sejak remaja, Leonika menyenangi pelajaran biologi, terutama yang berkaitan dengan kesehatan manusia. Walau sekarang berkuliah di bidang teknologi, Leonika ingin menggabungkan keduanya. "Teknik informasi juga bisa menyelesaikan masalah kesehatan manusia," kata dia.

Ide membuat Bloobis sendiri muncul lantaran Leonika cukup sering mendengar kabar mahasiswa ITS kecelakaan dan membutuhkan transfusi darah. Ia juga sering membaca artikel tentang penyakit talasemia sehingga penderitanya harus mendapatkan transfusi darah setiap bulannya. "Saya sedih sekali, makanya ingin membantu mereka dengan apa yang saya bisa," ujar perempuan kelahiran Surabaya, 18 Agustus 1993 ini. 

Semula, Bloobis hanya aplikasi sederhana. Namun, setelah mengikuti berbagai macam perlombaan, berbagai fitur Bloobis pun semakin canggih. Leonika bahkan terpilih menjadi Mandiri Young Technopreneur pada tahun lalu. 

Menurut dia, aplikasi di dunia maya cukup efektif mengajak masyarakat terlibat. Media sosial, kata Leonika, bisa mengubah perilaku seseorang yang tadinya tertutup menjadi terbuka. Berangkat dari hal ini, ia ingin memanfaatkan tekonologi informasi berupa aplikasi untuk kegunaan yang baik. "Kami ingin bisa mengubah masyarakat yang belum rutin darah menjadi rutin mendonor darah," ujarnya.

Ia berpendapat, anak muda yang ingin berkreativitas harus bisa berpikir out of the box. "Sebaiknya, anggota tim harus beragam supaya bisa saling melengkapi," ucap Leonika. Oleh Qommarria Rostanti ed: Nina Chairani

Antara RedBlood dan Reddo

RedBlood terbentuk pada 2013. Namun, aplikasi Bloobis sendiri sudah ada sejak 2011. Tahun ini, RedBlood membentuk aplikasi baru, yakni Reddo. Berbeda dengan Bloobis, Reddo diperuntukkan bagi masyarakat supaya mau rutin mendonorkan darahnya. Namun, saat ini Reddo belum bisa diaplikasikan karena masih dalam tahap tes dengan korps sukarela PMI. 

Nantinya, Reddo mirip seperti FourSquare. Setiap kali donor darah, seseorang bisa melakukan check in perihal kapan dan di mana ia mendonor. Setiap kali check in, masyarakat akan mendapat poin. "Nanti, bisa dapat tips donor darah dan ada juga pengingat waktu donor darah agar tidak lupa," ujarnya. 

Membentuk RedBlood bukannya tanpa kendala. Ia sering mendapat penolakan kerja sama dari beberapa rumah sakit. "Karena dianggap masih mahasiswa sehingga penerimaannya susah sekali," cerita Leonika. Ia sempat mendapat masukan dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk membuat aplikasi yang berbasis masyarakat. 

Leonika menikmati aktivitas sosialnya ini. "Donor darah satu kali bisa membantu tiga nyawa," kata dia. Selain itu, pendonor darah bisa memperoleh kesehatan karena darahnya yang diambil akan segera digantikan darah baru. Ia berharap, pada Juni ini Reddo bisa segera diaplikasikan dan dapat bermanfaat bagi banyak orang. (Republika.co.id)

Demikian penjelasan tentang Red Blood apk. sebuah aplikasi untuk mempermudah informasi tentang donor darah sehingga banyak membantu masyarakat pad umumnya dan penderita pada khususnya. Untuk mendownload aplikasi ini saya sudah siapkan link download berikut ini. selamat mencoba dan sampai jumpa di kesempatan lainnya.

LINK DOWNLOAD

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Download RED BLOOD Apk Aplikasi Donor Darah Buatan Anak Bangsa "

Posting Komentar